Cerita Ritual keberuntungan berakhir petaka ilham.

Di Semarang, Jawa Tengah, ada seorang pekerja kasar bernama Budi. Hari-harinya panjang, bekerja sebagai mekanik di bengkel lokal, dan malam-malamnya dipenuhi dengan mimpi tentang kehidupan yang berbeda. Kesempatan itu datang ketika ia mendengar tentang seorang dukun bernama Pak Surya, yang dikabarkan memberikan kekayaan kepada mereka yang meminta jasanya.

Putus asa ingin mengubah peruntungannya, Budi mengunjungi tempat tinggal Pak Surya yang sederhana di pinggir kota. Dukun itu, seorang lelaki tua keriput dengan janggut panjang, menyambutnya dengan senyum penuh pengertian. “Kamu mencari kekayaan,” kata Pak Surya, “dan saya bisa membantu. Tapi hati-hati, selalu ada konsekuensinya.”

Budi, didorong oleh keinginannya untuk menjadi kaya, setuju. Pak Surya melakukan ritual dengan dupa dan simbol-simbol aneh, menggumamkan mantra-mantra dengan suara pelan. Budi merasa merinding saat tatapan dukun itu menembusnya. “Kamu akan mendapatkan kekayaanmu,” Pak Surya memperingatkan, “tetapi ingat, keserakahan ada harganya.”

Segera setelah itu, Budi mulai bermain slot online. Yang mengejutkannya, ia menang besar, dan tidak hanya sekali. Penghasilannya bertambah secara eksponensial. Ia membeli rumah baru, pakaian mewah, dan bahkan mobil mewah. Namun, meskipun kekayaannya baru saja bertambah, Budi merahasiakan kesuksesannya, menolak untuk membagi kekayaannya dengan keluarga atau teman-temannya.

Hidupnya menjadi pusaran kemewahan dan kemewahan. Namun, ia tidak bisa menghilangkan rasa gelisah. Pada malam hari, ia mendengar suara-suara aneh dan merasakan angin bertiup dingin, meskipun rumahnya tertutup rapat. Ia menganggap semua itu sebagai khayalannya, mungkin efek samping dari kesenangannya yang berlebihan.

Suatu malam, Budi melihat bayangan hitam mengintai di sekitar rumahnya. Ketika ia menyelidiki, tidak ada apa-apa di sana, tetapi firasat kehadirannya tampak samar-samar. Keesokan harinya, ia menemukan mobil kesayangannya dengan bekas goresan misterius di sekujur tubuhnya. Namun, ia mengabaikannya, menganggapnya sebagai hasil kerja orang-orang yang iri.

Seiring berjalannya waktu, kegelisahan Budi bertambah. Mimpinya semakin mengganggu. Ia sering melihat sosok-sosok gelap mengawasinya, mata mereka bersinar dengan kebencian. Gambar-gambar itu begitu jelas hingga ia mulai takut tidur. Peringatan Pak Surya bergema di benaknya, tetapi ia mengabaikannya, terlalu asyik dengan kekayaannya untuk mempertimbangkan konsekuensinya.

Suatu malam, saat badai mengamuk di luar, Budi mendengar suara keras dari ruang bawah tanah. Sambil gemetar, ia menuruni tangga, hanya untuk mendapati kamarnya berantakan. Barang-barangnya berserakan, dan cahaya biru yang menakutkan terpancar dari sudut tersembunyi. Dalam cahaya yang berkedip-kedip, ia melihat sosok aneh—entitas bayangan dengan mata cekung. Sosok itu sepertinya mengulurkan tangan kepadanya.

Panik, Budi lari kembali ke atas, tetapi entitas itu mengikutinya, semakin kuat dan semakin mengancam dengan setiap langkah. Rumahnya yang dulu nyaman terasa seperti jebakan yang mendekatinya. Putus asa, ia menghubungi Pak Surya, berharap mendapat solusi.

Suara Pak Surya di ujung sana tenang tetapi serius. “Kekayaan yang kau cari ada harganya, Budi. Roh-roh keserakahan sekarang terikat padamu. Kau harus menebus kesalahan atau menghadapi konsekuensi akhirnya.”

Budi memohon ampun, tetapi kata-kata Pak Surya sudah tidak dapat di rubah. Instruksi sang dukun jelas—tidak ada cara untuk membalikkan kutukan itu. Entitas itu sekarang menjadi bagian dari keberadaannya, memakan rasa takut dan putus asanya.

Pada akhirnya, kehidupan mewah Budi hancur. Kekayaannya lenyap secepat datangnya, dan yang tersisa baginya hanyalah kehadiran yang menghantuinya. Sosok gelap itu tidak pernah meninggalkannya, terus-menerus mengingatkannya akan harga tertinggi yang telah dibayarkannya untuk keserakahannya.

Saat Budi menjelajahi jalan-jalan di Semarang, kehidupan sebelumnya hanyalah kenangan yang samar, cahaya biru yang menakutkan dari entitas itu tetap ada.


Kisahnya menjadi kisah peringatan, pengingat yang gamblang tentang bahaya mencari peruntungan tanpa memperhatikan harganya.

Melon38, Satu cerita dari ribuan kisah kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *